Pemerintah Pusat Lucurkan Program Sekolah Rakyat. Gubernur Abdul Wahid Pastikan Riau Siap Buka SR Tahun Ini

Gubernur Riau Abdul Wahid/foto: mcr
“Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya mereka yang tercatat dalam desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)”
Pekanbaru, deikriau.id – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan sekurangnya akan ada 53 lokasi Sekolah Rakyat yang akan mulai digunakan pada tahun ajaran 2025/2026.
Hal tersebut diungkapkannya saat memimpin rapat koordinasi percepatan penyediaan sarana dan prasarana (sarpras) di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
“53 ini yang sudah ada bangunan yang existing. Ada aset-aset yang punya Kemensos, kemudian ada yang punya pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, kota yang mau kita optimalkan,” kata Prasetyo melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Prasetyo mengatakan sebanyak 53 cikal Sekolah Rakyat tersebut merupakan aset dari Kementerian Sosial, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan juga pemerintah kota yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Ia menyebutkan penyediaan fasilitas pendidikan berkualitas yang bisa diakses oleh masyarakat miskin ekstrem maupun miskin merupakan upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan.
Karenanya, meski mengoptimalkan bangunan yang sudah ada, tetap diperlukan beberapa penyesuaian seperti perbaikan dan renovasi.
“Tetapi tentunya di situ butuh perbaikan, butuh renovasi, butuh penambahan fasilitas supaya bisa dipakai untuk kegiatan belajar-belajar,” ujar Prasetyo.
Ia menjelaskan pada tahun 2025 ini rencananya akan dibangun sebanyak 200 Sekolah Rakyat. Selain 53 cikal Sekolah Rakyat yang menggunakan bangunan yang sudah ada atau existing, sebanyak 147 Sekolah Rakyat akan dibangun berupa bangunan baru.
“Untuk tahun ini direncanakan yang baru kurang lebih di paling tidak mencapai 200 titik. Jadi yang dibangun baru kurang lebih di 140-an,” lanjutnya.
Diketahui, Sekolah Rakyat akan tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan mengacu kepada data sebaran kantong kemiskinan.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, Sekolah Rakyat akan diprioritaskan pada area berpenduduk besar dengan angka kemiskinan ekstrem yang tinggi.
Gubernur Abdul Wahid Pastikan Sekolah Rakyat di Riau Siap Dibuka Tahun Ini
Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid memberikan tanggapan positif terkait program Sekolah Rakyat yang ditargetkan mulai berjalan pada tahun ajaran 2025-2026 oleh pemerintah pusat. Ia menegaskan bahwa Provinsi Riau siap mendukung penuh dan melaksanakan program tersebut secepatnya.
Menurutnya, kesiapan tidak hanya berada di level provinsi, tetapi juga sudah mencakup seluruh kabupaten dan kota di Riau. “Sekolah Rakyat provinsi sudah siap, dan kabupaten/kota juga sudah siap,” kata Wahid di Pekanbaru, Kamis (17/4/2025).
Ia menargetkan agar tahun ini sudah ada murid yang diterima di Sekolah Rakyat. Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen untuk tidak menunda pelaksanaan program ini meskipun masih dalam tahap pembangunan fasilitas.
“Di provinsi saya usahakan tahun ini sudah bisa menerima murid,” ungkapnya.
Sebagai langkah awal, Wahid menyebutkan bahwa pihaknya akan memanfaatkan gedung Asrama Haji yang terletak di belakang kantor DPRD Riau. Nantinya, asrama tersebut mampu menampung sekitar 300 hingga 500 murid
“Skemanya memakai asrama haji yang ada di belakang kantor DPRD. Kapasitasnya bisa 300-500,” jelasnya.
Program Sekolah Rakyat ini akan mencakup seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah. “Yang diterima mulai SD, SMP, sampai SMA,” ucap Gubri.
Wahid ungkapkan, awalnya, Pemprov Riau berencana untuk memanfaatkan fasilitas ruangan di Pesantren Teknologi Riau sebagai lokasi sementara. Namun rencana tersebut urung dilakukan karena masih adanya aktivitas pendidikan reguler dilokasi tersebut.
Sebagai gantinya, ia mengambil inisiatif untuk menggunakan ruang kelas baru di Asrama Haji yang dinilai lebih siap digunakan. Ini menjadi solusi cepat sambil menunggu pembangunan gedung permanen yang dijadwalkan rampung tahun depan.
“Karena bangunannya tahun depan, tapi kita harus menerima muridnya tahun ini,” kata Gubri menegaskan urgensi pelaksanaan program ini.
Langkah ini diambil agar anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat segera merasakan manfaat dari program pendidikan inklusif ini. Untuk mekanisme seleksi, Wahid menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Sosial.
Kementerian tersebut memang telah ditunjuk secara langsung oleh Presiden RI untuk mengurusi proses seleksi khusus bagi masyarakat miskin yang menjadi sasaran utama program ini. “Penyeleksiannya kita serahkan kepada Kementerian Sosial yang dalam hal ini ditugaskan oleh Presiden RI khusus untuk masyarakat miskin,” tutupnya.
Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya mereka yang tercatat dalam desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Proses seleksi akan diawali dengan verifikasi data ekonomi, kemudian dilanjutkan dengan tes akademik.
Apa itu sekolah rakyat?
Sekolah rakyat ini gratis dan diperuntukan bagi para pelajar dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program Sekolah Rakyat menjadi bagian dari upaya pengentasan kemiskinan serta dapat menjadi solusi yang efektif untuk memperluas kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Menurut data, hampir 74 persen penduduk miskin di Indonesia hanya memiliki pendidikan hingga tingkat SD, yang menjadi salah satu faktor penghambat bagi mereka untuk keluar dari kemiskinan.
Sekolah Rakyat merupakan upaya nyata pemerintah dalam memutus mata rantai kemiskinan. Diharapkan, masyarakat miskin dan miskin ekstrem dapat mengambil peran dalam menciptakan Indonesia Emas 2045
Konsep Sekolah Rakyat
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo di Kantor Kementerian PU, Jakarta, pada Kamis (6/3/2025). Keduanya membahas rencana pembangunan Sekolah Rakyat sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Hari ini kami bertemu dengan Pak Menteri PU bahas koordinasi terkait penyelenggaraan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat, menindaklanjuti arahan bapak presiden,” kata Mensos Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul.
Gus Ipul menjelaskan, sarana dan prasarana penyelenggaraan Sekolah Rakyat nantinya terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Ia menyebut, Kementerian PU akan membentuk tim dan membuat rancangan desain awal untuk pembangunan Sekolah Rakyat dengan konsep asrama atau boarding school.
Selain itu, Sekolah Rakyat rencananya akan dibangun di atas lahan dengan luas 5-10 hektare.
“Sekolah Rakyat akan dibangun di atas lahan 5-10 hektare,” ujar Gus Ipul.
Dalam pendirian Sekolah Rakyat dengan konsep boarding school (asrama), Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh berpendapat ada berbagai aspek yang harus dipertimbangkan. Hal itu mencakup perizinan sekolah, tenaga pendidik, dan juga kurikulum.
Selain itu, ia juga menambahkan tata kelola dan kendali kualitas juga penting karena menyangkut pemantauan kualitas sekolah./Antara/Mcr/detikcom/red