Mimi Lutmila Pertanyakan Intervensi Parpol Koalisi Saat jadi Bupati. Singgung Herman ?
“Herman – Yuliantini maju dengan memborong hampir separuh dari jumlah kursi DPRD Inhil milik Partai Nasdem, Golkar, PPP, PKS dan Perindo termasuk partai non parlemen PBB, PSI dan Gelora”
“Jangankan sudah jadi Bupati, saat ini saja sudah banyak intervensi”
Inhil, detikriau.id – Koalisi partai politik (parpol) pengusungan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Inhil mencuat dalam debat publik tajaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Inhil di Gedung Engku Kelana Tembilahan, sabtu (16/11/2024)
Topik ini dilontarkan dari pertanyaan calon Bupati paslon nomor urut 3, Mimi Lutmila disesi tanyajawab antar paslon. Mimi memintakan penjelasan strategi untuk meminimalisir intervensi koalisi parpol jika kelak terpilih menjadi Bupati Inhil.
Si Jilbab Merah yang berpasangan dengan Professor Sufian Hamin ini mengaku dengan koalisi tunggal, jika kelak terpilih sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Inhil akan bisa bekerja lebih fokus untuk membangun daerah tanpa adanya rongrongan dari parpol koalisasi lainnya.
“jadi nanti kalau mau berlayar koalisi tunggal aja seperti kami. Jelas tak akan ada intervensi,” sebut Mimi
“Ketika ingin meningkatkan perekonomian maka ujungnya adalah kita perlu berdaulat dibidang politik anggaran, berdaulat di bidang politik birokrasi tanpa ada yang mengintervensi ketika kita berkuasa menjadi bupati.”
“Tidak ada bagi-bagi kue, tidak ada titipan-titipan kepala dinas. Itu untuk kemajuan untuk kesejhteraan masyarakat”.
Memang dalam Pilkada Inhil 2024, Paslon nomor urut tiga ini hanya diusung oleh satu partai politik yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara dari tiga paslon lainnya, paslon nomor urut 4, Herman – Yuliantini maju dengan memborong hampir separuh dari jumlah kursi DPRD Inhil milik Partai Nasdem, Golkar, PPP, PKS dan Perindo termasuk partai non parlemen PBB, PSI dan Gelora.
Sedangkan dua paslon lainnya hanya diusung dua parpol. Paslon nomor urut 1, Suhaidi – Syamsuddin Uti diusung Gerindra dan Demokrat. Dan paslon nomor urut 2, Ferryandi – Dani M Nursalam diusung partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Jangankan sudah jadi Bupati, saat ini saja sudah banyak intervensi”, sindir Mimi sembari tersenyum
Menanggapi, calon Bupati nomor urut 4, Herman akui maju dengan koalisi parpol terbesar. Hanya saja menurutnya mereka sudah bersepekat tidak akan ada intervensi. Jika terpilih sebagai Bupati, dalam penempatan ASN dicontohkannya akan dilakukan sesuai dengan kemampuan tanpa memandang perbedaan suku, agama termasuk intervensi parpol.
Kandidat calon Bupati nomor 1, Suhaidi memastikan berlaku professional. Menempatkan sesuatu sesuai tempatnya.
“koalisi tentu akan kami rawat dengan kebersamaan untuk membangun negri,” ucap Suhaidi
Sementara itu, calon Bupati nomor urut 2, Ferryandi juga memastikan akan menyerahkan Amanah kepada ahlinya.
“untuk urusan proyek-proyek pemerintah serahkan pada dinas yang menanganinya. Kita arahkan OPD agar dapat menjalankan tugas sesuai tupoksinya, bukan sebagai bupati justru mengintervensi. Dengan parpol pengusung tentu kami akan bersikap professional.” tegaskan Ferry./red