mgid.com, 610011, DIRECT, d4c29acad76ce94f
12 Desember 2024

Dukung Abdul Wahid, UAS Ngaku Tak Perduli di Bully. Ternyata Ini Sebabnya

0
b22a502e-fc5e-4d38-b315-72631bb05922 (1)

“Pilgubri 2024 bukan sekedar Pilgubri tapi menjadi pertaruhan marwah masyarakat Inhil untuk mendudukan putra terbaiknya untuk kemajuan Indragiri Hilir.”

Inhil, detikriau.id – Ulama kondang, Ustad Abdul Somad (UAS) secara terang-terangan mengaku menjadi salah satu orang yang mendorong Abdul Wahid untuk bersedia maju menjadi Calon Gubernur Riau pada Pilkada Riau 2024. Bahkan untuk mendudukkan Abdul Wahid menjadi orang nomor satu di riau dirinya bersedia untuk mendampingi berkampanye kemanapun.

“Demi Wahid menjadi gubernur, jangankan ke Tembilahan ke tengah lautpun saya bersedia, jangankan jalan berlobang, becek, hujan lebat, akan saya tempuh,” ujar UAS diacara Tablig Akbar dilapangan upacara jalan Gadjah Mada Tembilahan, senin (4/11/2024) malam

UAS menyebut, kalaulah dirinya hanya ingin sekedar tenang, nyaman, tak usah singing-singgung urusan politik. Diakuinya, hari ini ia banyak diejek di internet, namun UAS mengaku tidak perduli. “Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Makin diejek makin saya gas, sampai kapan? Sampai Tempat Pemungutan Suara (TPS) tutup dihari pencoblosan, rabu tanggal 27 November 2024 mendatang”

UAS Getol Kampanyekan Abdul Wahid, Apa Untungnya?

5 September 1998, UAS berkisah dirinya menjadi salah satu dari 100 santri, anak berprestasi Indonesia yang terpilih untuk mendapat  kesempatan menempuh Pendidikan di Universitas Al Azhar di Kairo-Mesir. Saat itu Indonesia sedang terjadi krisis moneter. Nilai tukar dolar amerika terhadap rupiah, melambung dari kisaran Rp6 ribu menjadi Rp 17 ribuan. Ekonomi masyarakat terpuruk.

Untuk biaya keberangkatan ke Kairo, UAS mengaku sempat mengajukan permohonan bantuan kepada pemimpin Riau saat itu, tapi tidak membuahkan hasil.

Ditengah ambruknya nilai tukar rupiah dan keterpurukan ekonomi masyarakat, dari 100 anak yang terpilih, hanya 74 orang yang mampu untuk berangkat ke Mesir, termasuk dirinya setelah orangtunya menempuh berbagai cara untuk mendapatkan biaya.

Momen itu, momen ketidakperdulian pemimpin negri menurut UAS terpartri kuat di dalam benaknya. Timbul tekad kuat untuk merubah semua itu dengan mengikhtiarkan Gubernur Riau kedepan berlatar belakang Pendidikan agama. Pilihan saya Abdul Wahid. Sebut UAS.

“Saya sendiri yang menemui Abdul Wahid. Bang Wahid mau menjadi calon Gubernur Riau? Jika bersedia, saya siap mendampingi untuk berkampanye berkeliling Riau. Alhamdulilah permintaan saya disambut baik setelah sebelumnya Abdul Wahid menunaikan Sholat Istikharah” ujar UAS

“Kenapa saya peduli siapa nanti yang akan menjadi gubernur riau? Karena dulu saya berangkat ke mesir tidak ada yang menolong. Saya mau anak-anak pesantren jangan lagi mengalami seperti apa yang saya alami. Saya ingin nanti adek-adek bisa mudah menjumpai gubernur. Kenapa harus Wahid? Karena Wahid  peduli dengan masalah agama, karena Wahid alumni Candung, alumni pesantren. Selesainya Wahid meneruskan pendidikan di UIN Pekanbaru, tarbiyah. Jangan sepelekan kuliah agama, jangan hinakan titel SAg, ini Wahid bisa menjadi anggota DPR RI dan Insyaallah menjadi gubernur riau mendatang,”

“Anak muda ini (Abdul Wahid) jauh dari narkoba, pintar, berprestasi dan tamatan pesantren”

UAS juga mengaku jarang berdakwah ke Tembilahan disebabkan lamanya waktu tempuh dan kondisi infrastruktur jalan yang masih memprihatinkan. Jika menuju ke Tembilahan, UAS mengaku kepalanya berguncang selama didalam kendaraan. Ia menyebut tak tau kemana harus mengadu selain kepada Allah.

“Saya hanya bisa mengadu kepada allah, saya bukan pejabat, saya tidak kenal pejabat. saya berpikir bagaimana bisa memperbaiki jalan ke Tembilahan, caranya harus mencari anak muda yang peduli kondisi jalan ke Tembilahan, makanya harus anak Indragiri hilir”

“Pilgubri kali ini bukan sekedar Pilgubri tapi menjadi pertaruhan Marwah masyarakat Inhil untuk mendudukan putra terbaiknya untuk kemajuan Indragiri Hilir.”

 

Abdul Wahid Akui UAS Dorong Ia untuk Maju Menjadi Calon Gubernur Riau

“… tidak ada komitmen politik. Kami hanya ingin menjadikan Riau menjadi Negri yang agamis, Negri yang maju,”

Selain mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal, Abdul Wahid mengaku bahwa Ustad Abdul Somad menjadi salah seorang yang mendorong dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Riau.

“Sebelum ramadan saya bertemu UAS dan beliau meminta saya untuk maju sebagai calon Gubernur Riau. UAS berjanji jika saya bersedia maka akan mendampingi saya untuk berkampanye berkeliling Riau”

“Janji itu ditepati. Beliau yang mengantar saya mendaftar ke KPU dan sampai hari ini mendampingi saya berkampanye. Saya pastikan tidak ada komitmen politik. Kami hanya ingin menjadikan Riau menjadi Negri yang agamis, Negri yang maju,” Ujar Abdul Wahid

Hari ini diakui Abdul Wahid infrastruktur jalan di Inhil masih sangat jauh dari apa yang diharapkan Masyarakat. Baik itu infrastruktur jalan di Inhil bagian utara maupun Selatan termasuk pintu keluar dari tembilahan menuju rengat. Abdul Wahid berjanji jika mendapatkan amanah menjadi pemimpin Riau bersama SF hariyanto, persoalan infrastruktur akan menjadi prioritasnya terutama di Kabupaten Inhil.

Menurut Abdul Wahid, membangun Inhil tidaklah susah, yang terpenting infrastur jalan bagus dan hasil Perkebunan bagus. Menjaga produksi perkebunan masyarakat Inhil kuncinya adalah masalah Trio Tata Air. “Pengairan bagus, maka hasil perkebunan Inhil akan bagus” kata Abdul Wahid.

Disamping Perkebunan, sektor perikanan juga akan menjadi prioritas untuk meningkatkan perekonomian Masyarakat.

Abdul Wahid juga menjanjikan jika kelak diberikan amanah maka Pembangunan Islamic Center Tembilahan akan dituntaskan. Saat ini menurutnya, hanya Kabpaten Inhil yang satu-satunya Kabupaten di Riau yang belum memiliki Islamic Center.

Abdul Wahid mengaku maju sebagai calon gubernur riau menjadi tantangan tersendiri untuknya, namun ia iklas. Berbagai hal kini dihadapinya, termasuk adanya tudingan yang menyudutkan yang sengaja menyebarkan isu bahwa ia bukanlah putra asli Riau.

“Ada yang bilang saya orang Sumbar. Bukan!, yang benar saya orang Simbar. Sebuah Desa di Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir”

Abdul Wahid sendiri diketahui dilahirkan pada 21 November 1980 di Dusun Kecil, Anak Peria Desa Belaras Kecamatan Mandah. Diusia 40 hari, Abdul Wahid hijrah bersama orang tuanya ke Sungai Simbar Kecamatan Kateman.

“Saya pastikan jika kelak diamatkan menjadi Gubernur maka akan saya gunakan untuk membangun Riau terutama Inhil dengan sebaik-baiknya. Inhil tidak akan maju jika Riau tidak dipimpin orang Inhil sendiri. Insyaallah Inhil akan jadi Kabupaten terdepan di Riau”

“Ferryandi dan Dani M Nursalam bagi saya dalah Bupati 1 dan Bupati 2. Tidak ada yang namanya wakil untuk saya. Saya yang meminta Ferry dan Dani untuk maju di Pilkada Inhil agar bisa bersama-sama membangun Inhil,” Akhiri Abdul Wahid

 

Ferryandi: Sejahterakan Masyarakat Salah Satu Indikator Keberhasilan Pemimpin

Ustad Abdul Somad (UAS) bersama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Inhil FERMADANI/foto: Ist

Salah satu indikator keberhasilan seorang pemimpin dibuktikan dengan kemampuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan Ferryandi, calon Bupati Inhil nomor urut 2 pasangan FERMADANI dihadapan ribuan masyarakat Iinhil dalam kampanyenya dilapangan upacara gadjahmada Tembilahan, senin (4/11/2024) malam

Ferryandi yang saat itu didampingi langsung oleh Dani M Nursalam berjanji akan bekerja keras untuk membangun ekonomi masyarakat Inhil. “Ini titik berat perjuangan kami, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Inhil,” Ujar Ferryandi

Dalam politik dan untuk membangun Inhil Ferry mengaku Bersama Dani M Nursalam memiliki pengalaman yang cukup.

Iapun menyebut maju dalam Pilkada Inhil bukan mencari jabatan baru dan membuang jabatan yang sudah berhasil diraih sebagai anggota DPR Riau. Melepas jabatan adalah keiklasan untuk mengabdi membangun Inhil.

“Jika kami dipilih kami akan membangun ekonomi masyarkat inhil lebih baik. Ini titik berat perjuangan kami. kami akan benahi infrastuktur secara menyeluruh diseluruh inhil, baik ke utara maupun Selatan. Termasuk perbaikan persoalan Pendidikan dan Kesehatan”

“Kami tidak ada apa-apanya jika masyarakat tidak memilih, kami berserah diri kepada Allah, tolong doakan kami semoga diberikan kesehatan dan keselamatan dalam perjuangan untuk memperjuangkan kesejahteran masyarkat inhil. Semoga tgl 27 nanti Tuhan membukakan hati untuk untuk  memilih fermadani,” Akhiri Ferry./red

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!