Simpatisan, PKB Inhil Jangan mudah “angkat bendera putih” !
“Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Inhil, Wait and See”
Inhil, detikriau.id – Simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Indragiri Hilir berharap Partai dibawah nama besar Muhaimin Iskandar ini untuk dapat mengusung kader terbaiknya maju dalam helat Pilkada Inhil 2024. Soliditas kader dan simpatisan PKB diyakini akan menjadi modal yang tidak bisa dianggap remeh.
Diketahui H-1 menjelang pembukaan pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati di KPU Inhil pada 27 Agustus 2024, baru dua pasangan bakal calon kepala daerah yang sudah memastikan untuk mendaftar di KPU Inhil. pasangan Ustad Suhaidi – Syamsuddin Uti dikabarkan akan mendaftar pada rabu 28 Agustus 2024 dan Herman – Yuliantini pada kamis 29 agustus 2024.
“Kami sangat berharap PKB Inhil tidak ragu memajukan kadernya. Kami pastikan untuk ikut memperjuangkan pemenangannya,” Ujar beberapa simpatisan PKB Inhil yang sempat dimintai tanggapan oleh media kami di Tembilahan, senin
“Setahu kami PKB selama ini partai petarung dan tak mudah “angkat bendera putih”. Kami tunggu!. Jangan tunduk dengan kabar kekuatan lawan yang belum tentu buktinya. Jangan kecewakan keyakinan kami.” Tantangnya mengakhiri
Nama anggota DPRD Provinsi Riau dari PKB, Dani M Nursalam jauh hari sebelumnya sempat mencuat akan maju sebagai bakal calon Bupati Inhil. Bahkan sempat mengejutkan, mantan Ketua DPRD Inhil ini akan maju berpasangan dengan politisi Golkar Feryandi yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPRD Inhil.
Berpadunya dua tokoh politik muda Inhil ini sempat membuat “lemas” lawan. Bukan hanya kekuatan basis partai, kedua sosok politisi muda Inhil ini dipastikan memiliki basis masa militan secara personal.
Namun sayangnya niat wacana pasangan Dani M Nursalam – Feryandi tidak berjalan mulus. Apalagi belakangan dipastikan Herman sudah menggaet kader partai Golkar untuk maju berpasangan sebagai wakilnya, Yuliantini.
Form B1-KWK yang ditandatangani langsung oleh Ketua DPP Golkar, Bahlil pun kabarnya sudah “ditangan”.
Sayangnya beberapa kali Upaya media kami untuk memintakan konfirmasi, baik kepada Dani M Nursalam maupun Ketua PKB Inhil, Iwan Taruna belum mendapatkan tanggapan.
PDIP Inhil masih “Wait and See”
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Inhil hingga hari ini juga belum memastikan dukungan keberpihakan.
Pasca dikabulkannya gugatan Partai Gelora dan Partai Buruh dalam putusan MK No 60/PU-XXII/2024 tentang ambang batas pencalonan kepala daerah yang tidak lagi berdasarkan jumlah kursi legislatif memberi angin segar demokrasi.
Di Inhil khususnya, yang semula ambang batas pencalonan minimal 20 persen jumlah perolehan kursi hasil Pileg Februari 2024 yang lalu (9 kursi DPRD Inhil), dengan putusan MK terbaru itu, ambang batas pencalonan kepala daerah cukup dengan hanya memiliki 7,5 persen dari jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), artinya untuk dapat mengajukan pasangan calon, parpol atau gabungan parpol, hanya disyaratkan perolehan suara sebanyak 38.582 suara. Pileg Februari lalu, PDIP sendiri mengantongi perolehan suara 40 ribu lebih, maknanya, tanpa berkoalisi, PDI-P Inhil bisa mengajukan sendiri pasangan calonnya.
Ketua PDIP Inhil, Samino dikonfirmasi membenarkan bahwa partainya masih belum mengambil Keputusan. Apakah PDIP akan mengusung kadernya sendiri atau tetap akan berkoalisi dengan partai lain untuk menghadapi Pilkada Inhil 2024.
“Sejauh ini masih dalam pembahasan untuk langkah-langkah itu. Kita masih terus mencoba membangun komunikasi. Yang jelas menjelang detik akhir, kami akan ambil keputusan.” Dipastikan Samino dimintai konfirmasi oleh media kami melalui sambungan telepon.
Merujuk pada Keputusan MK tentang ambang batas pencalonan, empat parpol di Inhil lainnya selain PDIP bisa mengajukan sendiri pasangan calonnya. Ke empat parpol lainnya itu adalah PKB, Golkar, Gerindra dan PPP.
Sampai hari ini, dua parpol diantaranya sudah memutuskan dukungan. Gerindra memajukan kadernya Ustad Suhaidi maju berpasangan dengan Ketua Demokrat Inhil, Syamsujddin Uti. Sedangkan Golkar mengusung kadernya, Yuliantini sebagai calon wakil bupati, berpasangan dengan mantan Penjabat Bupati Inhil Herman.
Tiga partai lainnya, PKB, PDIP dan PPP belum di dapat informasi pasti posisi arah dukungan.
Hingga hari ini, selain golkar, pasangan Herman – Yuliantini juga sudah mengantongi form B1- KWK dari Partai Nasdem. Herman sebelumnya juga sudah mengantongi mandat dari PKS, diyakini pasangan Herman-Yuliantini dalam waktu dekat juga akan diberikan form B1 KWK dari PKS.
Partai parlemen lainnya, PAN dan Perindo termasuk partai non parlemen, Gelora, Hanura, PBB, Partai Buruh dan Partai Umat juga belum kami dapatkan informasi partai arah dukungannya.
Jika poros ketiga tidak terbentuk, diprediksi arah dukungan PKB dan PDIP akan jadi penentu kemenangan pertarungan head to head Ustad Suhadi-Syamsuddin Uti Vs Herman – Yuliantini
Untuk diketahui, jadwal pendaftaran pasangan calon bupati dan calon wakil bupati di KPU Inhil akan dimulai pada selasa, 27 agustus dan berakhir pada kamis 29 agustus 2024./fs