mgid.com, 610011, DIRECT, d4c29acad76ce94f
13 September 2024

Peringatan Kemerdekaan di Sungai Guntung Dibalut Sampah: Masyarakat, Camat, dan Lurah Dinilai Abai

0

 

Azhar Wibowo

Oleh: Azhar Wibowo Mahasiswa Universitas Islam Indragiri

Usai peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di Sungai Guntung Kecamatan kateman, tumpukan sampah berserakan mencoreng perayaan yang seharusnya penuh makna. Alih-alih merayakan semangat kebersamaan, masyarakat membuang sampah sembarangan, menciptakan pemandangan yang menyedihkan. Mirisnya, aparat setempat seperti Camat dan Lurah terlihat abai dalam situasi ini.

Masyarakat Sungai Guntung yang kurang memiliki kesadaran lingkungan menjadi pelaku utama dalam masalah ini. Sementara itu, Camat dan Lurah setempat yang bertanggung jawab atas wilayah ini saya nilai gagal menjalankan tugas mereka dalam menjaga kebersihan dan ketertiban setelah acara berlangsung. Azhar Wibowo Mahasiswa Universitas Islam Indragiri, sangat prihatin, menyuarakan kekecewaan terhadap kondisi ini.

“Kita sudah bersusah payah merayakan kemerdekaan, tetapi sayangnya kita tidak merdeka dari kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan. Pemerintah harus bertindak lebih tegas,”

Kejadian ini terjadi setelah perayaan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus di Balai Rakyat. Meskipun acara telah usai, sampah yang berserakan tetap dibiarkan tanpa ada upaya pembersihan cepat hingga keesokan harinya.

Insiden ini terjadi di Sungai Guntung Kacematan Kateman, terutama di area-area sekitar pelaksanaan perayaan hari kemerdekaan seperti lapangan tempat acara berlangsung, solokan sekitar lokasi, dan bahkan di sungai, yang justru semakin tercemar oleh sampah yang dibuang sembarangan.

Ketiadaan kesadaran masyarakat mengenai tanggung jawab terhadap lingkungan menjadi salah satu penyebab utama. Namun, lebih parah lagi, lemahnya pengawasan dan inisiatif dari aparat kecamatan Kateman dan kelurahan Tagaraja menambah buruk situasi ini. Ketidakpedulian ini dari dulu hingga sekarang menunjukkan bahwa kebersihan lingkungan tidak dianggap sebagai prioritas oleh para pemangku kepentingan.

Dampaknya tidak hanya berupa kekacauan visual, tetapi juga mencerminkan kegagalan kolektif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Pemandangan ini mempermalukan Sungai Guntung dan merusak citra perayaan kemerdekaan yang seharusnya menjadi momen kebanggaan nasional. Azhar Wibowo menyatakan kekhawatirannya terhadap perilaku amoral masyarakat,

“Jika seperti ini terus, kita mewarisi generasi kedepan yang akan tinggal di Sungai Guntung, itu sampah? Berpijak di tanah bercampur sampah? Memancing dilautan Sampah? Dimana etika tanggung jawab kita sebagai makhluk berakal?. Tidak hanya berhenti di AKU tapi kita juga perlu memikirkan generasi kedepan. Kita harus berubah”.

Dengan tidak adanya tindakan tegas dari pemerintah setempat, sampah ini menjadi masalah yang terus berlarut-larut dari dulu hingga sekarang. Sungai Guntung yang seharusnya bisa menjadi tempat nyaman bagi anak cucu kita nanti kini berisiko berubah menjadi kota yang tercemar akibat ketidakpedulian warganya sendiri dan aparat yang tak acuh./*

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!