mgid.com, 610011, DIRECT, d4c29acad76ce94f
12 Februari 2025

Lima Kasus “Berdarah” Akibat Minuman Tuak di Inhil. Belum Cukup Alasankah untuk Ditindak Tegas?

0
BB1po8GK

Tampang pelaku penusukan balita 2 tahun di tempuling, Rizki Saputra (21). Kini pelaku, pemabuk minuman tuak ini meringkuk di tahanan kepolisian./Foto Arsip Polres Inhil

Inhil, detikriau.id – Hilangnya nyawa balita usia 2 tahun, Fitri Handayani di Kecamatan Tempuling baru saja berselang beberapa jam mengejutkan masyarakat Kabupaten Inhil. Bocah tak berdosa ini harus meregang nyawa didekapan orang tuanya akibat tusukan senjata tajam yang tepat mengenai bagian dadanya oleh pelaku yang saat itu dalam kondisi mabuk minuman tuak.

Bukan hanya si balita, di TKP berbeda, dimalam yang sama, rabu (3/7/2024) sekira pukul 21.50 Wib, pelaku Rizki Saputra (21) juga menghujamkan belatinya ketubuh seorang wanita, Mubayina (34) yang saat itu sedang berkendaraan roda dua bersama suaminya. Korban terpaksa harus dilarikan ke puskesmas setempat akibat luka tusukan dibagian pinggang sebelah kananya. Beruntung nyawa korban masih bisa diselamatkan.

Kasus berdarah yang dipicu akibat minuman tradisional beralkohol ini bukan baru pertama kali terjadi di Inhil.

Setidaknya dalam arsip pemberitaaan detikriau.id, empat kasus berdarah serupa juga pernah terjadi.

Di tahun 2022 yang lalu, tepatnya, jumat 5 Agustus 2022 malam, peristiwa berdarah terjadi di Terminal Laksamana Indragiri, Jalan Telaga Biru Kecamatan Tembilahan Hulu.

Pelaku, Ag (18) menusuk korbannya RA (16) dengan senjata tajam. Korban baru ditemukan orang tuanya pada sabtu (6/8) siang dalam kondisi terbaring berlumuran darah. Beruntung nyawa korban akhirnya bisa terselamatkan setelah mendapatkan perawatan di RSUD setempat.

“Informasi yang didapat, bahwa antara pelaku dan korban ini berkelahi akibat pengaruh minuman tuak. Korban mengalami luka parah pada bagian wajah dan kedua tangannya,” Kata Kapolres Inhil AKBP Norhayat SIK melalui Kasi Humas AKP Liber Nainggolan dikonfirmasi saat itu.

Tahun 2021. Minuman tuak memakan dua orang korban dan satu diantaranya harus merenggang nyawa.

Peristiwa itu tepatnya terjadi pada sabtu 13 maret 2021 sekira pukul 21.00 Wib di depan sebuah wisma di parit 7 Kecamatan Tembilahan Hulu. Pelaku penusukan adalah S (21) dan kedua korbannya Safar (28) dan Sarbaini (21)

Kapolres Inhil AKBP Dian Setyawan melalui Kasubag Humas AKP Warno mengatakan akibat peristiwa tersebut Safar meninggal dunia dan Sarbaini mengalami luka berat.

Sebelum peristiwa yang memakan korban jiwa itu, pelaku dan kedua korban bersama enam orang rekannya berpesta menegak minuman tuak.

Minuman haram ini juga memakan korban di tahun 2019. Tepatnya pada sabtu 6 April 2019 di Parit 2 Desa Kotabaru Siberida, Kecamatan Keritang.

Kapolres Inhil AKBP Christian Ronny, melalui Kasubag Humas, AKP Syafri Joni mengatakan, kejadian ini melibatkan dua pria yang sedianya berteman cukup baik. Sebelum terjadinya perkelahian, korban As (31) dan Pelaku He (29) bersama-sama menegak minuman tuak, dan

Dua tahun sebelumnya, tepatnya senin 6 Februari 2017 dinihari perkelahian dipicu minuman tuak juga terjadi.

Sebelum penusukan dalam perkelahian dengan senjata tajam yang menyebabkan korban harus diopname di RSUD Puri Husada Tembilahan akibat tujuh luka tusukan itu. Pelaku dan korban sama-sama minum tuak di TKP Pelabuhan Sungai Perak.

Sedang asyik minum, tiba-tiba saja pelaku mengeluarkan badik dan langsung menikam korban. Akibatnya, korban menderita 7 luka tusukan.

“Empat luka tusuk ditangan sebelah kanan, dua dibagian perut dan satu di dada kiri,” Ujar Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung SIK melalui Kapolsek Tembilahan IPTU Zulhendra.

Dari sejumlah kasus “berdarah” yang dipicu menuman tuak ini tentu sudah selayaknya mendapatkan perhatian serius dan tindakan tegas guna mengantisipasi peristiwa serupa terus berulang.

Namun sayangnya sampai hari ini, belum ada tindakan nyata.

Lapak-lapak tuak yang keberadaannya sudah menjadi rahasia umum ini juga sudah beberapa kali dilakukan penertiban tapi kembali beraktifitas dan menunggu korban-korban berikutnya “berlumuran darah” kembali.

Reporter: Faisal

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!