Listrik 24 Jam. Ramai Soal “Si Paling Berjasa”
“Video lengkap Wardan-SU Wujudkan Keinginan Masyarakat kami sematkan di akhir narasi berita”
Inhil, detikriau.id – Dalam sepekan terakhir, sebahagian masyarakat di Inhil, khususnya di Kota Tembilahan diramaikan soal “si paling berjasa” dalam upaya penerangan 24 jam Listrik PLN di Inhil bagian Utara, Kecamatan Pelangiran, Pulau Burung dan Teluk Belengkong.
Meski tidak diketahui sumber pastinya, video diberi judul Wardan-SU Wujudkan Keinginan Masyarakat yang diawali dengan potongan video dari akun tiktok officialherman31, menjadi ramai.
Setelah potongan video akun tiktok officialherman31 yang hanya berdurasi 18 detik itu, video berlanjut dengan slide foto kegiatan mantan Bupati Inhil HM Wardan dan mantan Wakil Bupati Inhil Syamsuddin Uti yang beberapa diantaranya di brandmark PROKOPIM. Salah satu slide foto bertuliskan “Wabup H Syamsuddin Uti Pimpin Rapat Teknis Pembangunan Kabel Sungai 20 KV di Teluk Belengkong dan Pelangiran.
Video yang berdurasi 2 menit 37 detik ini hanya dilengkapi narasi google voice.
Diawal video, tampak Penjabat Bupati Inhil, Herman sedang memberikan sambutan dalam sebuah kegiatan yang tidak diberikan keterangan jelas kapan waktu dan lokasinya.
Dalam pidatonya tersebut, Herman mengatakan;
“hari ini kami menghadirkan kawan-kawan dari PLN supaya kawan-kawan yakin bahwa pemerintah sudah mengerjakan”
“karena nanti sesudah saya sampaikan ini besok ada lagi yang datang, kami yang memperjuangkan, kami yang memperjuangkan. Semuanya itu, kalau bahasa orang melayu, membengak aja itu kalau bahasa orang banjar babual”
Hanya sesingkat itu…
Kemudian, google voice mengawali dengan menarasikan “Wardan-SU Wujudkan Keinginan Masyarakat Teluk Belengkong, Pelangiran dan Pulau Burung agar aliran PLN hidup 24 Jam”.
Dilanjutkan, bahwa upaya untuk memberikan penerangan listrik PLN 24 jam di Kecamatan Pelangiran, Kecamatan Pulau Burung dan Kecamatan Teluk Belengkong sudah dimulai dimasa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Inhil, Muhammad Wardan dan Syamsuddin Uti.
“Sejak tahun 2022 sudah dijajaki upaya untuk pemasangan kabel bawah laut. Saat itu saya mewakili kawan-kawan ke Kementrian ESDM, dan berkat bantuan M Nasir, anggota DPR RI semuanya difasilitasi”
“Selanjutnya disaksikan kepala desa pelangiran, pulau burung dan teluk belengkong, tgl 17 Agustus 2023, diresmikan penggunaan aliran pln 24 jam dan cita-cita masyarakat hampir terwujud”
”Dari sisi ini, dibawah pemerintahan Wardan SU sudah berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat di tiga Kecamatan Inhil bagian utara itu,”
“Jika ada yang mengatakan besar bual atau hanya membual, itu tentu tidak tepat. namun kita juga tidak pernah mengklaim ini dan itu hasil perjuangan pribadi karena itu memang kewajiban pemerintah agar masyarakat dapat pelayanan terbaik”
“Apalagi (mengatakan besar bual atau hanya membual) itu datang dari seorang pemimpin, saya pikir ini tentu tidak tepat. dalam bekerja kita perlu tim dan bantuan pihak lain, artinya kita perlu bantuan pln, camat, kades dan masyarakat”
“Jangan merasa sombong dan merasa hebat mengurus inhil. masalah listrik sudah lama kita perjuangkan walaupun hasilnya belum maksimal. Sekarang hanya tinggal melanjutkan dan menikmati. Jangan menjadi seperti pahlawan kesiangan”.
Namun sayangnya video ini tidak memberikan keterangan jelas siapa yang menjadi sumber yang dinarasikan melalui google voice tersebut.
Dikonfirmasi di Tembilahan, selasa (2/7/2024) mantan Wabup Inhil H Syamsuddin Uti membantah bahwa narasi yang disampaikan melalui google voice itu adalah pernyataannya, bahkan mantan Wabup Inhil yang akrab disapa Abah SU ini juga mengaku tidak mengetahui siapa yang memproduksi videonya.
Mengutip arsip pemberitaan detikriau.id tanggal 6 mei 2023, Bupati Inhil saat itu, HM Wardan mengatakan, dibawah kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Syamsuddin Uti, pemerataan jaringan Listrik terutama di Kelurahan dan Desa yang jauh dari Ibu Kota Kabupaten menjadi perhatian serius.
Saat itu Wardan mengatakan bahwa jika selama ini masyarakat tidak bisa menikmati Listrik 24 jam tidak lama lagi kebutuhan itu akan terpenuhi.
“Sejak Januari 2023 lalu , sudah saya tandatangani surat tentang pemberian izin Pembangunan Jaringan Kabel Sungai Tegangan Menengah 20Kv untuk daerah Teluk Lanjut dan Teluk Belengkong. Ini merupakan proyek kabel sungai PLN pertama di Inhil dan direncanakan akan dilakukan bertahap di sungai-sungai lain untuk koneksi antar pulau di Kabupaten Inhil” ungkap Wardan
“Pekerjaan ini Insya Allah akan dituntaskan secara bertahap sampai ke dusun. Dimana total dusun yang akan dialiri listrik sampai dengan tahun 2024 masih ada kurang lebih 46 dusun lagi. Semoga dengan doa dan dukungan masyarakat, pengerjaan ini dapat berjalan dengan lancar” ditambahkan Wardan saat itu.
Sebenarnya Listrik 24 jam itu program siapa?
Pemerataan Listrik hingga kepelosok Desa merupakan program Pemerintah Pusat dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi sejak tahun 2017.
Melansir lama esdm.go.id, Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Agoes Triboesono pada sebuah talkshow di salah satu stasiun televisi, Selasa (26/9/2017), menyebut bahwa Pemerintah berkomitmen melakukan upaya terbaik guna pemerataan listrik perdesaan demi terwujudnya energi berkeadilan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat itu, Ignasius Jonan dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa listrik harus dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat dengan tarif yang terjangkau, termasuk bagi mereka yang tinggal di perdesaan.
Guna mewujudkan cita-cita tersebut, upaya melistriki masyarakat terus dilakukan oleh Pemerintah melalui tiga pendekatan.
Pertama, ekspansi atau perluasan jaringan listrik melalui program listrik perdesaan PT PLN (Persero). Ini dikembangkan utamanya apabila masyarakat atau beban berada di dekat sistem kelistrikan. Pengembangan interkoneksi jaringan transmisi dilakukan untuk mendapatkan beban yang lebih baik.
Kedua, bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman, tersebar dan jaraknya jauh dari instalasi listrik PLN, cara yang dilakukan Pemerintah adalah memberikan pra-elektrifikasi, melalui pembagian Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Program ini tertuang dalam Peraturan Presiden 47/2017 tentang Penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) bagi Masyarakat yang Belum Mendapatkan Akses Listrik.
Ketiga, untuk masyarakat yang tinggal jauh dari instalasi listrik PLN, tetapi tinggal bersama dalam satu wilayah, cara melistrikinya adalah dengan mengembangkan micro grid-off grid. Cara ini digunakan Pemerintah melalui usaha penyediaan tenaga listrik skala kecil sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM 38/2016. Dengan aturan ini, masyarakat yang tinggal di desa belum berkembang, terpencil, pulau terluar atau perbatasan dapat dilistriki oleh badan usaha lain seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), swasta, dan koperasi yang diberikan wilayah usaha tersendiri oleh Pemerintah.
Di Riau, Tersulit untuk Program Listrik Desa PT PLN di wilayah Inhil
Melansir ANTARA, 13 juli 2019, diterangkan bahwa Program Listrik Desa PT PLN (Persero) paling sulit menembus seluruh desa di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) karena kondisi geografis daerah yang dijuluki “negeri 1.000 parit” itu.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau-Kepri (UIWRKR) saat itu, M. Irwansyah Putera mengatakan “Kondisi geografis Inhil yang menantang, wajar saja daerah itu dijuluki negeri seribu parit. Kita memasukan material saja dari Pekanbaru ke desa di sana bisa 90 hari, padahal kalau jalannya lancar dua hari sudah sampai,”
Dari 12 kabupaten/kota di Riau, Inhil merupakan daerah dengan realisasi rasio listrik desa terendah karena mencapai 83,47 persen. Sedangkan, daerah lainnya rata-rata sudah mencapai 90 persen hingga 100 persen. Menurut Irwansyah, akses transportasi ke Inhil yang terbatas menjadi tantangan untuk mengoptimalkan program listrik desa.
Membawa material juga harus menunggu air pasang dan paling tepat dilakukan saat musim hujan. Tiang-tiang listrik dijalin menjadi rakit, dialirkan melalui parit, namun ketika harus melalui jembatan harus diangkat lagi ke darat karena jembatan sangat rendah sehingga tidak bisa dilalui kapal di bawahnya.
“Belum lagi di daerah sana banyak buaya. Itu suka dukanya kita melistriki Inhil. Itu tantangan kita yang bagaimanapun kita harus listriki,” katanya.
Realisasi rasio listrik desa di Provinsi Riau hingga semester I-2019, mencapai 96,45 persen yang artinya sudah menjangkau sebanyak 1.793 desa. Masih ada 66 desa yang kini belum merasakan program tersebut.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo Mengutip web.pln.co.id dalam Press Release No. 029.PR/STH.00.01/I/2024 menjelaskan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi mandat dalam ketenagalistrikan nasional, terus berupaya mendukung pemerataan listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat. hingga akhir tahun 2023, Pemerintah melalui PLN telah berhasil melistriki sebanyak 76.900 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia sebagai komitmen mewujudkan listrik berkeadilan khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
”Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, bersama dengan Pemerintah, kami akan terus menggenjot pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai dengan pengejawantahan sila kelima Pancasila, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan.
Darmawan melanjutkan, dengan total 83.637 desa dan kelurahan yang sudah berlistrik secara nasional, 76.900 di antaranya diterangi oleh listrik PLN melalui program listrik desa (lisdes). Sedangkan sisanya bersumber dari listrik non-PLN sebanyak 3.885 desa dan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) sebanyak 2.852 desa, sehingga di tahun 2023, rasio desa berlistrik (RDB) nasional telah mencapai 99,85%.
Disclaimer:
Bukan kapasitas kami untuk memberikan penilaian atas narasi yang disampaikan Penjabat Bupati Herman dalam cuplikan video akun tiktok @officialherman31 ini.
Pelampiran video “Wardan-SU Wujudkan Keinginan Masyarakat” yang diawali dengan potongan video dari akun tiktok officialherman31 ini kami sematkan apa adanya dan penafsirannya kami kembalikan kepada pendapat masing-masing pembaca.
Reporter: Faisal