mgid.com, 610011, DIRECT, d4c29acad76ce94f
12 Februari 2025

59 Tahun Kab Inhil, Jalan di Dusun Pria Pancur Mandah Tak Tersentuh Pembangunan

0
2

kondisi badan jalan berlumpur, licin dan dipenuhi lumpur/foto: tangkapan layar video kiriman warga mandah/Ist

Inhil Utara, detikriau.id – Sukri, warga Dusun Pria Pancur Desa Cahaya Baru Kecamatan Mandah mengeluhkan kondisi badan jalan di Dusunnya yang katanya sama sekali tidak pernah tersentuh pembangunan.

Badan jalan selebar satu meteran dengan panjang sekira 6 km tersebut menurut Sukri dibangun dan dirawat secara swadaya oleh masyarakat. Perawatan hanya dilakukan seadanya dengan cara bergotong royong.

“Sedih juga bang. Sudah 59 tahun Kabupaten Inhil dibentuk, jalan utama di Dusun kami masih tak tersentuh pembangunan. Kini kondisinya memprihatinkan. Padahal jalan itu menjadi akses utama masyarakat setempat” Disampaikan Sukri kepada media kami baru-baru ini di Tembilahan.

Setiap hari lanjut Sukri, jalan tersebut menjadi perlintasan anak-anak untuk pergi bersekolah termasuk dimanfaatkan masyarakat setempat ke surau untuk beribadah dan menuju pasar Dusun. Namun dengan kondisi seperti saat ini, jangankan bisa dilintasi kendaraan, sekedar berjalan kaki saja susah.

jembatan darurat menggunakan material batang kelapa yang dibangun swadaya oleh masyarakat Dusun setempat/foto: tangkapan layar video warga/Ist/detikriau.id

Jikalah jalan ini bisa diperbaiki, tentu akses orang dan barang akan menjadi lebih nyaman.

“Kami berharap ada perhatian pemerintah untuk membangun jalan kami agar lebih baik, akses jalan tersebut menjadi urat nadi di Dusun kami.” Harapnya.

Mengamati rekaman video yang dikirim Sukri melalui saluran WhatApps media kami, kondisi badan jalan Dusun tersebut memang memprihatinkan.

Disejumlah titik badan jalan, terlihat rusak dan dipenuhi kubangan lumpur. Untuk sedikit mempermudah pengguna jalan, kubangan berlumpur tersebut tampak di tutupi dengan tumpukan sabut buah kelapa. Hanya saja perbaiki tersebut nampaknya tidak banyak membantu.

Disamping menggunakan sabut buah kelapa, beberapa bagian jalan yang rusak juga tampak diperbaiki dengan menggunakan bentangan beberapa lembar potongan papan dari batang pohon kelapa.

Material potongan batang kelapa inipun juga tampak dipergunakan untuk dijadikan jembatan darurat melintasi anak parit.

Selepas melintasi tanah hitam berlumpur, terlihat badan jalan selebaran satu meteran yang kiri kanannya dibatasi dengan batang pohon kelapa. Menurut narasi yang disampaikan Sukri dalam video berdurasi 6 menit 50 detik itu, jalan dibangun secara swadaya oleh masyarakat dan material timbunannya dengan memanfaatkan sisa cangkang kerang laut. Namun belum genap berusia satu tahun, kondisi jalan kini sudah kembali rusak dipenuhi kubangan berlumpur./red

 

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!