Hizbullah Tunggu Waktu Tepat, Siap Bergabung dengan Hamas Perangi Israel
Jakarta – Gerakan Hizbullah Lebanon menyatakan pada Jumat, 13 Oktober 2023, bahwa mereka akan sepenuhnya siap untuk bergabung dengan Hamas dalam perang melawan Israel. Hizbullah akan bergabungn jika waktunya tepat.
“Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi terhadap konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi sesuai visi dan rencana kami,” kata Wakil ketua Hizbullah Naim Qassem pada rapat umum pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut pada Jumat.
“Kami sepenuhnya siap, dan ketika tiba waktunya untuk mengambil tindakan, kami akan mengambil tindakan,” ujarnya.
Hamas dan Israel saling baku tembak pada hari ketujuh. Perang Hamas vs Israel telah menyebabkan ribuan warga sipil tewas, yang sebagian di antaranya adalah anak-anak.
Pernyataan Qassem ini bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Iran ke Beirut. Ia menolak seruan agar Hizbullah tidak terlibat dalam perang.
“Upaya yang dilakukan oleh negara-negara besar, negara-negara Arab, dan utusan dari PBB, secara langsung dan tidak langsung, meminta kami untuk tidak ikut campur dalam pertempuran, tidak akan mempengaruhi kami”, katanya. “Hizbullah tahu tugasnya.”
Israel telah saling baku tembak dengan Hizbullah dan faksi sekutu Palestina di Lebanon dalam beberapa hari terakhir.
Seorang jurnalis Reuters tewas. Sementara enam wartawan lainnya dari AFP, Reuters dan Al Jazeera terluka di Lebanon selatan pada Jumat ketika mereka terjebak dalam penembakan lintas batas.
Di pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat, lebih dari 1.000 pendukung Hizbullah berunjuk rasa ke Gaza. Mereka membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan, “Semoga Tuhan melindungi Anda”.
Najwa Ali, seorang pengungsi Palestina yang lahir di Beirut 57 tahun lalu, termasuk di antara mereka yang mengambil bagian dalam aksi solidaritas tersebut.
“Saya belum pernah melihat Palestina, namun ketika saya kembali ke sana suatu hari nanti, saya akan melihat dengan kepala tegak, tanpa ada tentara Israel yang memberi tahu saya ke mana harus pergi atau apa yang harus dilakukan,” katanya.
NDTV /Tempo.co