Majelis Zikir LAMR Doakan Kedamaian di Rempang Galang
Pekanbaru, detikriau.id – Majelis Zikir Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, Selasa malam (12/9), melantukan doa untuk kedamaian di Rempang Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Dengan gelaran majelis zikir ini diharapkan ditemukan jalan keluar terbaik bagi antarpihak yang terlibat.
“Majelis Zikir kita pada bulan ini, memang diwarnai situasi emosi yang lebih khusus. Pertama, karena sekarang adalah rabu terakhir bulan Shafar yang menurut sejumlah ulama adalah saat diturunkannya bala. Kedua, dalam beberapa hari ini, ada kejadian memilukan di Rempang, ” kata Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, saat mengelu-elukan majelis yang rutin dilaksanakan setiap bulan sejak setahun terakhir.
Hadir dalam acara tesebut sejumlah pengurus LAMR, termasuk Ketum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Datuk Seri H. R. Marjohan Yusuf, sejumlah anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PERI) Riau, dan santri dari Pondok Pesantren Kampung Dzikir Madani.
Tampil sebagai penceramah adalah Dr HM Fakhri M.Ag. Sedangkan zikir dipimpin Tuan Guru Khalifah Mukhtarul Abady, pimpinan Majelis Baitus Salikin Naqsabandiyah al Kholidiyah.
Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, dua kali terjadi bentrokan antara warga Rempang dengan aparat tim gabungan. Masyarakat menolak relokasi kampung tua Melayu di kawasan tersebut yang hendak dijadikan kawasan stategis nasional dengan berbagai usaha terutama pabrik kaca oleh investor dari Cina.
“Terlepas dari latar belakangnya, ada peristiswa kemanusiaan di sana yang perih baik ditinjau dari fisik maupun psikologi, misalnya anak-anak sekolahnya yang terdampak gas air mata aparat, ” kata Datuk Seri Taufik. Ia menambahkan, masing-masing pihak masih terlihat bersikukuh pada apa yang mereka yakini.
Oleh karena itu, kata Taufik, selain ikhtiar, berdoa amat diperlukan sehingga diberi jalan keluar oleh Yang Mahabesar. Apalagi sesungguhnya, doa adalah senjata orang beriman.
Sejumlah peserta zikir mengatakan, cukup terkesan dengan kegiatan yang dilaksanakan sekitar 20 menit, di luar syarahan agama tersebut. “Itu tadi, Ratib Hadat yang antara lain untuk tolak bala sekaligus untuk kedamaian di Rempang, ” ujar Datuk Seri Taufik, mengulangi ucapan pimpinan zikir, Tuan Guru Khalifah Mukhtarul Abady, kepadanya.
Sebelumnya, LAMR Provinsi Riau, telah mengeluarkan sikap terhadap bentrokan di Rempang itu. Di antaranya, LAMR menyesalkan refresif tim gabungan terhadap warga yang menolak relokasi. Selain itu, pemerintah tidak mengintidatif dalam menyelesaikan perkara dengan masyarakat, tetapi harus melalui musyawarah./rls