mgid.com, 610011, DIRECT, d4c29acad76ce94f
28 April 2025

Pencemaran Limbah Pabrik Sagu, HMI Agendakan “TurUn ke Jalan”

0
e1d3c524-153f-43b7-aab0-2b6adc88185e

Pembuangan limbah pabrik sagu langsung kealiran sungai di salah satu Kecamatan di Kab Inhil/Foto: Ist

Inhil, detikriau.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tembilahan agendakan “turun ke jalan” mendesak Pemerintah Daerah menindaklanjuti seraca serius persoalan limbah pengolahan pabrik sagu disejumlah wilyah di Kabupaten Indragiri Hilir.

Menurut HMI melalui Kabid PAO, Muhammad Yusuf, terkait rencana tersebut, saat ini pihaknya sedang menjalin komunikasi dengan sejumlah organisasi kemahasiswaan lainnya.

“iya, kami akan turun kejalan untuk mendesak keseriusan pemerintah daerah. Saat ini kita sedang jalin komunikasi dengan sejumlah organisasi lainnya untuk mengajak bersama-sama peduli dengan resiko ancaman kerusakan lingkungan ini,” Ujar M Yusuf, jumat (8/9/23) di Tembilahan

HMI menurut M Yusuf berpendapat sudah seharusnya pemerintah serius menangani persoalan ini dan jangan dibiarkan berlarut-larut. Saat ini dampak kerusakan lingkungan sudah sangat jelas terlihat. Akibat buangan limbah yang langsung ke aliran sungai tersebut menyebabkan air sungai berubah menjadi lebih keruh, berbuih dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Kata Yusuf juga, selama ini salah satu sumber perekonomian masyarakat Inhil adalah sektor perikanan. Hanya saja saat ini masyarakat sekitar lokasi pabrik mengaku potensi perikanan sudah tidak bisa menjadi tumpuan hidup lagi. Limbah cair yang rutin dialirkan setiap harinya mengakibatkan ikan menjadi mati dan semakin berkurang.

“Kata warga, tak ada yang bisa ditangkap lagi. Dulu di sungai, mereka dengan mudah mendapat berbagai jenis ikan seperti ikan baung, kepiting bakau dan udang yang punya nilai ekonomi cukup tinggi. Saat ini sudah jauh menurun,” sebutnya

“Kami pastikan HMI akan serius menuntut pemerintah daerah agar segera mencari solusi mengatasi  persoalan ini. Benar aktivitas industri sagu memberi dampak ekonomi tapi jangan pula abai terhadap kerusakan lingkungan perairan dan menghilangkan potensi ekonomi sebahagian masyarakat lainnya,” Akhiri M Yusuf./ fs

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan