Kelangkaan BBM, Massa Aksi Cipayung Plus Pastikan Demo pagi ini

Suasana rapat Komisi II di ruang rapat paripurna DPRD Inhil, ahad (3/9/2023)
Inhil, detikriau.id – Massa aksi yang tergabung dalam “Cipayung Plus” memastikan untuk tetap melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Inhil, Jalan HR Subrantas, pagi ini perihal kelangkaan bahan bakar minyak disejumlah wilayah di Kabupaten Indragiri Hilir, senin (4/9/2023)
Kehadiran mereka pada rapat kerja komisi II DPRD Inhil, ahad (3/9) menurut korlap aksi Cipayung Plus, Rio Febriansyah hanya sebatas menghadiri undangan Komisi II.
Sebelumnya, ahad, rapat Komisi II di ruang rapat paripurna DPRD Inhil dilaksanakan dalam kaitan tindaklanjut surat dari Perkumpulan Transportasi Laut (speedboat dan pompong) antar pulau dan lokal tentang ketersediaan BBM.
“Pagi ini kita tetap lakukan aksi unjuk rasa sesuai rencana. Kedatangan kita di DPRD semalam hanya bersifat menghadiri undangan. Kan tak etis jika kita menolak undangan,” Ujar Korlap I aksi, Rio Febrianssyah dikonfrimasi detikriau.id melalui sambungan telepon, senin pagi
Sebelumnya melalui surat pemberitahuan aksi yang diterima detikriau.id, aksi unjuk rasa disampaikan akan dilakukan pada senin (4/9) di gedung DPRD Inhil.
Aksi unjuk rasa menindaklanjuti masalah kelangkahan bahan bakar dibeberapa wilayah di kab inhil. Menuntut pemerintah turun andil menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dalam rapat komisi II DPRD Inhil, ahad, Roni, perwakilan SB Indra Jaya menyebutkan bahwa pihak mereka mengalami kesulitan mendapatkan BBM yang dibutuhkan untuk operasional kendaraan angkutan laut mereka.
Ia berpendapat terjadinya penghendtian operasional terhadap tongkang minyak milik Zainal Sindo lebih kepada persaingan bisnis dan akhirnya menyusauhkan masyarakat. Untuk memenuhi kebuthan BBM, mereka menyebut saat ini dilakukan di seberang Tembilahan hanya saja cukup menyulitkan karena selain jauh mereka juga kesulitan untuk sandar tambat speedboat.
Sementara itu dalam rapat komisi II ini, pihak Pertamina, Bima mengaku sudah melakukan investigasi langsung dilapangan. Tembilahan menurutnya memang merupakan wilayah perairan, sulit untuk melakukan pengisian BBM jika tidak tersedianya lokasi termasuk kenyamanan saat lakukan pengisian. SPBE Yang ditutup Termasuk Tempat yang Nyaman dan Aman dalam pengisian BBM.
Pertamina lanjut Bima tentu menyambut baik apa yang menjadi keinginan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir, dan ia pastikan akan menyampaikan kepada tingkat pimpinan untuk merapikan apa yang menjadi persoalan.
“Dan Saya selaku pengawas Riau wilayah Tembilahan akan selalu siap dalam berkomunikasi baik dengan pemerintah daerah maupun DPRD. Dan saya siap diajak kelapangan dalam pengecekan langsung kelapangan.” dipastikannya
Bima mengeaskan bahwa terjadinya penutupan sementara terhadap SPBE tersebut sebab ditemukannya jumlah takaran yang tidak cukup, penyaluran menggunakan gelen, termasuk tangki penyimpanan yang digunakan tidak sesuai dengan kontrak.
“ Sebab itulah karena itulah kami melakukan penutupan sementara.” Akhirinya/red