Gubernur Syamsuar Buka Kegiatan Penilaian Kinerja Penanganan Stunting di Riau

Gubernur Riau, Syamsuar memberikan pernyataan kepada awak media usai kegiatan./Foto: Guntur
Pekanbaru, detikriau.id – Gubernur Riau H. Syamsuar didampingi Kadinkes Riau H. Zainal Arifin beserta Kepala Bapendalitbang Prov Riau dan Kepala BKKBN menghadiri sekaligus membuka acara Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota Dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Riau Tahun 2023 bertempat di salah satu Hotel di Pekanbaru, Kamis (25/5/2023).
Agenda tahunan ini ditujuan untuk mengukur tingkat kinerja kabupaten/kota dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari (25-26 Mei 2023) dan diikuti oleh seluruh kabupaten/kota se Provinsi Riau.
Gubri dalam amarannya mengatakan bahwa Pemprov riau sebagai wakil pemrintah pusat di daerah memiliki tugas dan kewajiban untuk melakukan pembinaan dan pengawasan trhadap pelaksanaan integrasi pencegahan stunting di kabupaten/kota, oleh karena itu evaluasi kinerja yang dilakukan ini menjadi hal yang sangat penting sebagai penilaian sekaligus evaluasi dari pembinaan dan pengawasan yang telah dilakukan pemprov riau.
“Dengan melakukan evaluasi ini kita akan mengetahui apa saja kerja-kerja kita yang sudah baik dan apa yang masih perlu untuk dilakukan peningkatan,” Sebut Gubri
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menurut Gubri, prevalensi stunting di Provinsi Riau diangka 17 persen, dan lebih baik dibanding tahun 2021 sebelumnya sebesar 22,3 persen.
Stunting lanjut Gubri merupakan ancaman terhadap kualitas hidup, produktivitas, dan daya saing terhadap pembangunan sumber daya manusia, sebagai dampak dari terganggunya pertumbuhan otak dan perkembangan metabolisme tubuh dalam jangka panjang. Oleh karena itulah, stunting menjadi isu prioritas pemerintah Provinsi Riau.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Provinsi Riau, Emri Juli Harnis mengatakan bahwa penilaian kinerja yang dilaksanakan tersebut penting dilakukan sebagai upaya bersama dalam menurunkan angka stunting Riau.
Menurutnya, prevalensi stunting di Provinsi Riau sudah memberikan hasil yang diharapkan, meskipun belum sampai pada target yang ditetapkan pemerintah pusat diangka 14 persen di akhir tahun 2024.
Reporter: Guntur Alam