Debu Hitam Cemari Kelurahan Sungai Perak, Warga Menduga Jelaga Berasal Dari PLTU Tembilahan

Tampakan telapak kaki bocah warga kelurahan sungai perak yang menhitam. diduga akibat debu dari sisa pembakaran PLTU Tembilahan/FotoL tangkapan layar video medsos/detikria.id
Inhil, detikriau.id – Warga media sosial mengeluhkan paparan debu hitam yang menyebar dilingkungan tempat tinggal mereka. Kondisi ini disebut sudah dirasakan dalam dua bulan belakangan yang diduga akibat sisa pembakaran yang keluar dari cerobong asap milik PLTU parit 21, Tembilahan.
Keluhan warga yang dikutip dari video singkat yang diterima detikriau.id melalui pesan WhatsApp, senin (10/4/23) ini memperlihatkan telapak kaki seorang bocah yang tampak menghitam.
Dalam percakapan tersebut terdengar bahwa hal itu diduga disebabkan paparan debu hitam yang terbawa angin hingga kelingkungan tempat tinggal mereka. Hitamnya telapak kaki si bocah disebutkan berasal dari lantai rumah. Meski setiap hari sudah dibersihkan, debu hitam itu tidak lama akan kembali lagi.
“bukan rumahku saja, rumah orang2 disini kayak itu juga. Rumah mertuaku parah lagi terasnya, bahkan (masuk) sampai ke dalam rumah,” mengutip salah satu ucapan netizen
“debu hitam itu diduga berasal dari cerobong asap PLTU yang terbawa angin”
“seram bekas sisa pembakaran batubara ni, kumpulkan data kirim ke dinas lingkungan hidup, bahaya udah tu,” sela netizen lainnya.

Informasi lapangan yang diperoleh detikriau.id, peristiwa ini disebut terjadi di Kelurahan Sungai Perak Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir.
Keberadaan PLTU Tembilahan dengan Kelurahan Sungai Perak hanya dipisah sungai Indragiri selebaran beberapa ratus meter.
“bukan hanya mengotori rumah, tempat penampungan air hujan milik warga juga dicemari debu, padahal kami masih memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan minum setiap hari,” Akui warga setempat
Manajer PLTU Tembilahan, Wahyono dikonfirmasi mengatakan hal itu sejauh ini masih sebatas isu masyarakat. Kemaren Wahyono mengaku sudah berkunjung ke Kelurahan Sungai Perak untuk bertemu Pejabat Lurah dan warga setempat.
“ Saat dilapangan kemaren, tidak ditemukan debu sebagaimana keluhan warga tersebut,” Jawab Wahono melalui pesan WhatApps, selasa (11/10)
“Jadi kami belum bisa konfirmasi apakah itu debu dari sisa pembakaran di PLTU atau (berasal dari) mana”.
Namun lanjut Wahyono, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Lurah setempat jika belakangan hari ditemukan kembali debu tersebut agar segera menginformasikan ke pihak PLTU agar bisa mengkonfirmasi asal debu tersebut.
“dan jika debu tersebut benar hasil dari sisa pembakaran, maka kami siap berkoordinasi lebih lanjut untuk mencari solusi terbaik secara bersama-sama.” Akhiri Konfirmasi Wahyono./Fs