mgid.com, 610011, DIRECT, d4c29acad76ce94f
3 Desember 2024

Banyak Proyek Tak Tuntas, Kejujuran dan Profesionalitas Pelelangan Dipertanyakan

0
f2019b19-02a7-47e0-99aa-c792a5cfc818

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas PUPR Inhil, Endang Saihu (baju hitam) saat meninjau langsung pengerjaan jembatan parit 16 Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh./Foto: Ist/detikriau.id

Inhil, detikriau.id – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir diminta untuk lebih cermat dalam menentukan pemenang lelang proyek pemerintah. Ketidakpiawaian dalam menjalankan tugas pelelangan akan berdampak signifikan terhambatnya pembangunan.

Setidaknya, di tahun anggaran 2022 yang lalu, tiga paket proyek menjadi perhatian. Dua paket diantaranya, Pembangunan Gedung Pelayanan Satu Pintu di Tembilahan dan Paket Proyek Rekonstruksi Jalan ruas 6 pulau kijang – sanglar tidak mampu diselesaikan hingga berakhirnya batas waktu pengerjaan.

Satu paket lainnya, yakni proyek pembangunan jembatan pada ruas 6 pulau kijang dan ruas 7 sanglar – kotabaru kec reteh juga diyakini akan bernasib sama, tidak selesai. Saat ini pengerjaan masih berlanjut dengan pemberian kesempatan penyelesaian yang akan berakhir pada minggu akhir februari 2023 mendatang.

Kepada detikriau.id, senin (10/1/23), mantan pejabat pada Dinas PUPR Inhil, Slamet Darsono berpendapat, dalam menentukan calon pemenang, disamping nilai penawaran, tiga poin lainnya, yakni, kemampuan modal, ketersedian peralatan serta personil, menjadi pertimbangan utama. Ketiga poin tersebut haruslah dinilai secara serius.

Penilaian kemampuan modal, dicontohkan Slamet bisa dibuktikan dengan rekening koran perusahaan, setidaknya untuk tiga bulan terakhir. Untuk kepemilikan peralatan, jika sewa, harus dipastikan sewanya dimana dan kepada siapa. Demikian juga untuk kemampuan personil. Semuanya  harus dilakukan cek dan ricek secara serius dilapangan untuk mendapatkan kepastian dan keyakinan.

“Penilaian kemampuan mengerjakan paket juga perlu dipertimbangkan. Jangan perusahaan yang sudah menang beberapa paket, juga dimenangkan lagi, sementara kemampuan personilnya sedikit, itu yang kerab terjadi. Akhirnya personilnya loncat sana dan sini, macam apa mau kerja,” Dikatakan Slamet.

Slamet berkeyakinan, jika poin-poin pertimbangkan tersebut dilakukan secara  jujur dan profesional  akan memperbesar kesempatan mendapatkan rekanan penyedia yang mampu menuntaskan pekerjaan tepat waktu dengan kualitas sesuai perencanaan.

“Kuncinya sejauhmana penilaian dilakukan dengan jujur dan professional.” Akhiri Slamet./ red

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!