Bupati Pimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana

Bupati Inhil HM wardan memeriksa pasukan pada apel gelar pasukan dalam rangkan kesiapsiagaan penanganan bencana alam di kabupaten Indragiri Hilir/foto: Ist
Inhil, detikriau.id – Bupati Inhil, HM Wardan pimpin apel gelar pasukan dalam rangka kesiapsiagaan penanganan bencana alam di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir bertempat di lapangan apel kantor Bupati Inhil lalan akasia, senin (28/11/2022) sore
Kegiatan tersebut dihadiri Kapolres Inhil AKBP Norhayat SIK, Dandim 0314/Inhil Diwakili Pasi Ops Kodim Kapten Arh Agus Purwanto, Kajari Inhil Rini Triningsih, Kepala Dinas Perhubungan Indrawansyah Syarkowi, Kepala Dinas BPBD Yuspik, Kepala Satpol PP Marta Haryadi, OPD dan para pimpinan Ormas serta LSM Kabupaten Inhil.
Dalam amanatnya, Bupati mengatakan bahwa Kabupaten Indragiri Hilir termasuk dalam wilayah yang dilintasi garis Khatulistiwa dan berpotensi terhadap rawan terjadinya bencana alam.
“Maka dari itu perlunya upaya dan langkah langkah kita bersama seluruh instansi terkait dalam penanganan bencana alam,” ucapnya.
Ia memaparkan, selama 2022 tercatat ada beberapa titik bencana di wilayah kabupaten Indragiri Hilir yaitu tiga titik bencana tanah longsor akibat Abrasi yang terjadi di wilayah Kecamatan Enok, dua titik bencana banjir akibat curah hujan dan satu titik bencana banjir akibat luapan sungai di Kecamatan Tembilahan Hulu.
“Sementara jumlah Hotspot sebanyak 241 titik yang terdiri dari 101 titik merupakan titik api dan 140 titik bukan merupakan titik api. Jumlah Hotspot dengan titik confidence 70% sebanyak 102 titik,” paparnya.
Dalam rangka mewujudkan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir yang tangguh memghadapi bencana, HM Wardan menjelaskan ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki.
“Kemampuan itu antara lain, kemampuan untuk mengantisipasi setiap ancaman atau bahaya yang terjadi, Kemampuan untuk melawan atau menghindari ancaman tersebut, Kemampuan untuk beradaptasi terhadap bencana dan dampak yang ditimbulkan dan Kemampuan untuk pulih kembali secara cepat setelah terjadi bencana,” tuturnya.
“Belajar dari pengalaman menghadapi berbagai bencana dinegara kita selama ini maka dalam Rangka Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang dilaksanakan secara terencana dan terintegrasi sehingga pengelolaan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh,” tutupnya./*/editor:one darius