Kapolri: Berani Mengritik Paling Pedas Polisi Jadi Sahabatnya Kapolri

Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si./Foto: Internet
Jakarta – Saat ini dunia jagat maya tengah dihebohkan dengan pemberitaan soal Najwa Shihab, seorang jurnalis dan presenter terkemuka di Indonesia yang mengritik Polri lewat media sosial. Kritik dari Najwa Shihab itu pun kemudian ditanggapi oleh Direktur Sosial dan Budaya Sahabat Polisi Indonesia yakni Tengku Zanzabella.
Wanita yang akrab disapa Zanza tersebut menganggap pernyataan Najwa Shihab terhadap pihak kepolisian tidak objektif. Bahkan Zanza meminta agar sang jurnalis segera meminta maaf kepada pihak Polri.
Hal itu diungkapkan oleh Tengku Zanzabella melalui akun media sosial Instagramnya @zanzabella dengan unggahan video berisi tanggapannya terhadap kritik yang diberikan oleh Najwa Shihab. Sang jurnalis juga dianggapnya seperti memprovokatori masyarakat agar membenci polri.
Cara komunikasi Najwa Shihab kepada publik juga dianggap tidak sepatutnya seperti itu karena bisa berdampak membuat masyarakat menjadi hidup lebih liar. Zanza juga meminta agar Najwa dapat memberikan pernyataan yang lebih objektif kepada masyarakat.
Namun, baru-baru ini kembali beredar wawancara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam sebuah program televisi yang dibawakan oleh presenter berita Rosiana Silalahi. Cuplikan video tersebut diunggah oleh akun @pembasmi.kehaluan.reall di Instagram.
Dalam video tersebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa siapapun yang berani memberikan kritik paling pedas mereka kepada polisi akan menjadi sahabat Kapolri. “Saya sampaikan bahwa yang berani mengritik paling pedas untuk polisi itu jadi sahabatnya kapolri,” ucap Listyo Sigit Prabowo yang dikutip VIVA pada Selasa, 20 September 2022.
Kritik tersebut dibutuhkan karena Kapolri ingin memberikan ruang kepada publik dan juga ingin mengetahui apa saja yang ada di pikiran masyarakat tentang kepolisian.
“Saya ingin memberi ruang kepada masyarakat untuk kita betul-betul ingin tahu apa sih yang dipikirkan masyarakat tentang polisi,” ucapnya lagi. Hal tersebut juga diajarkan Kapolri kepada para anggotanya agar bisa mengetahui apa yang dirasakan masyarakat dan memperbaikinya jadi lebih baik lagi.
“Ini juga yang saya ajarkan pada anggota, ini loh yang masih dirasakan, ini yang harus kita perbaiki jangan istilahnya buruk muka cermin dibelah,” pungkasnya./viva