Maaf Pengguna Sinovac, Studi Terbaru Bawa Kabar Tak Enak soal Omicron

Jakarta – Sebuah studi terbaru mengklaim tiga dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac China tak efektif menghasilkan tingkat antibodi yang memadai untuk melawan virus Corona varian Omicron.
Dikutip dari laman SCMP, dilansir detikcom, hal ini terungkap lewat penelitian University of Hong Kong dan Chinese University of Hong Kong.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti menilai bahwa vaksin mRNA Pfizer-BioNTech lebih efektif karena dosis booster mereka dapat memberikan perlindungan antibodi terhadap varian Omicron.
Meski demikian, para peneliti tidak menjelaskan seberapa besar perbedaan antibodi yang dihasilkan antara vaksin Sinovac dan juga Pfizer-BioNTech.
Sebelumnya, penelitian serupa juga dilakukan di Hong Kong. Penelitian pun menyebut bahwa dua dosis vaksin Sinovac dan Pfizer sama-sama tidak menghasilkan tingkat serum antibodi yang cukup untuk melawan varian Omicron.
Penelitian tersebut menyarankan kepada masyarakat yang mendapatkan vaksin Sinovac dan Pfizer untuk sesegera mungkin mendapatkan vaksin ketiga atau booster, sambil menunggu ditemukan vaksin yang lebih cocok untuk mengatasi Omicron.
Vaksin Sinovac dan vaksin Sinopharm adalah dua vaksin yang paling banyak digunakan di China. Vaksin ini juga diekspor oleh Negeri Tirai Bambu itu ke banyak negara termasuk Indonesia.
Vaksin Sinovac dan Sinopharm sendiri cukup berbeda dengan vaksin Pfizer atau Moderna. Dua vaksin besutan China ini masih menggunakan teknologi pengembangan virus utuh yang diinaktivasi sementara itu, vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA).