mgid.com, 610011, DIRECT, d4c29acad76ce94f
7 Desember 2025

Peroleh data akurat “Stunting”, Pemkab Inhil Luncurkan Program “Gerakan Satu Hati”

0

Tembilahan, detikriau.org – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir luncurkan program “Gerakan Satu Hati” yang dilaksanakan secara serentak pada 236 Desa dan Kelurahan di 20 Kecamatan se Kabupaten Inhil yang dipusatkan dihalaman Puskesmas Kempas Jaya Kecamatan Kempas, sabtu (22/2).

Bupati Inhil HM.Wardan menjelaskan bahwa peluncuran program GSH saat ini diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya penimbangan bayi, pemberian Vitamin A dan makanan tambahan bagi anak-anak yang ada di Desa, serta melakukan  pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, Ibu menyusui dan Keluarga berencana.

Program ini menurut Bupati sengaja diluncurkan  untuk mendapatkan data yang akurat dan riil tentang angka stunting.

“karena ini kerisauan kita dan juga sudah menjadi program pemerintah pusat untuk menekan angka Stunting sampai 14% diseluruh Indonesia,” Ujar Bupati.

Diterangkan Bupati, didasarkan data yang diperoleh dari puskesmas-puskesmas se Inhil, tahun 2017 terdata sebanyak 886 penderita stunting, 2018 sebanyak 1716 dan hingga peluncuran program GSH hari ini, per 20 Februari, penderita Stunting sudah terdata sebanyak 1986.

“ jadi peningkatannya sudah sangat luar biasa,” sampaikan Bupati

Dengan data yang benar dan akurat yang  diperoleh melalui gerakan satu hati ini Bupati meyakini Pemkab Inhil akan dapat menyusun program untuk menekan atau meminimalisir penderita Stunting di Bumi Sri Gemilang ini.

Peluncuran “Gerakan Satu Hati” ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD dan Unsur Forkopimda Inhil, Asisten III, Ketua TP PKK Hj.Zulaikhah Wardan, serta pejabat eselon, Camat, Unsur Forkopimcam dan Ketua TP PKK Kecamatan Kempas.

Untuk sekedar mengabarkan, dikutip melalui ANTARA, Mentri Dalam Negri, Tito Karnavian mengatakan bahwa untuk menekan angka stunting secara Nasional, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin telah menginstruksikan Kemendagri bertindak selaku koordinator dalam membina dan mengawasi pemerintah daerah dalam menurunkan prevalensi stunting.

Menurut Mantan Kapolri ini, saat ini prevalensi stunting masih relatif signifikan.

“dan beliau (Wapres) ingin itu bisa diturunkan sampai ke angka 14 persen,” kata Tito usai bertemu Wapres Ma’ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (5/2) yang lalu

Diterangkan Tito, diseluruh Indonesia terdata sebanyak 160 kabupaten yang masih dalam zona merah stunting, Tito mengatakan penanganan secara regional diharapkan dapat menyasar masing-masing daerah dalam menurunkan angka kekerdilan pada anak ini.

“Ada 160 kabupaten yang zona merah, itu harus diserang ramai-ramai dengan melakukan kegiatan terpadu. Mungkin dari 160 itu dibagi menjadi 16 regional, kemudian setiap regional ditangani oleh satu tim, berarti akan ada 10 tim terpadu,” jelas Tito./*

Editor: Fsl

Tinggalkan Balasan