mgid.com, 610011, DIRECT, d4c29acad76ce94f
19 April 2024

Virus Jembrana Serang Riau, Meranti Siaga Satu

0

Selatpanjang,DetikRiau.org – Virus Jembrana serang sapi di Indonesia yang ternyata mewabah juga di Provinsi Riau, membuat Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTP2) Pemkab Kepulauan Meranti memberlakukan satatus siaga satu terkait serangan tersebut.

Diungkapkan Plt Sekdakab Kepulauan Meranti, Yulian Norwis, Selain melarang pedagang sapi potong di Meranti mendatangkan daging dari daerah lain. DKPTP2 juga mengeluarkan surat edaran yang ditembuskan ke Balai Karantina, Kecamatan dan Dinas Perhubungan untuk menutup sementara lalulintas sapi dari daerah lain.

“Saya sudah perintahkan seluruh penyuluh dan dokter hewan untuk standby di tempat masing-masing, mereka harus memberikan laporan per hari terkait perkembangan kasus ini, jika ada gejala Jembrana segera dimusnahkan. Selain itu saya sudah keluarkan surat edaran bagi mereka agar tidak mengambil sapi dari daerah yang terindikasi Jembrana, terutama dari daerah Siak, Rohul dan Kampar,” ujarnya rabu siang kepada wartawan DetikRiau.org.

Yulian juga menyatakan hingga saat ini Kabupaten Kepulauan Meranti masih aman dari penyakit Jembrana, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Ia juga mengimbau kepada para pedagang sapi potong untuk tidak tergiur dengan harga sapi murah dari Kabupaten Siak.

Ia juga menyarankan agar masyarakat agar membeli daging dari para peternak atau pedagang ternak asli di Meranti.

“Jangan sampai tergiur harga murah. Saat ini beredar harga per ekornya (sapi potong red) dari Siak hanya Rp 3 juta. Soalnya virus ini menular melalui lalat, jika lalat menghinggapi daging sapi yang tertular Jembrana, kemudian hinggap ke sapi sehat bisa tertular,” ujarnya.

Menurutnya, meskipun tidak membahayakan bagi manusia, namun virus Jembrana ini bisa memusnahkan populasi sapi Bali di Meranti dalam sekejap. Saat ini kata Yulian, populasi sapi Bali di Meranti mencapai 3.500 ekor. Jumlah itu katanya, tersebar di empat kecamatan.

“Empat kecamatan itu adalah Tebingtinggi Barat, Timur, Rangsang Barat dan Merbau. Keempat kecamatan tersebut merupakan sentra sapi,” ujarnya.

Pejabat yang akrab disapa Icut ini juga mengimbau bagi para peternak yang menemukan gejala klinis Jembrana di ternaknya agar segera menghubungi petugas di kecamatan masing-masing. Ia menjelaskan, gejala klinis pada penyakit Jembrana, dapat dilihat dari tanda-tanda sapi yang mengalami depresi, nafsu makan menurun, diikuti dengan diare encer berdarah.

Gejala lainnya, seperti erosi pada selaput lendir mulut dan gusi, serta keluarnya air liur berlebihan. Selain itu, keringat berdarah pada punggung, perut, dan kaki yang terjadi akibat gigitan serangga atau lalat pengisap darah, juga dapat dijadikan acuan.

Pencegahan yang paling efektif adalah dengan vaksinasi secara rutin. Jika sudah ter ke sapi yang lain,” ujar Icut./cr

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan